Ringkasan Bab II Kelas X
SEJARAH ORGANISASI
NAHDALATUL ULAMA
A. MOTIVASI KELAHIRAN NU
Pada tahun 1914 KH. Abdul Wahab
Hasbullah pulang dari Mekkah setelah bertahun-tahun belajar di sana. Beliau
terkenal ulama yang sangat dinamis dan mempunyai cita-cita untuk mempersatukan
umat Islam dalam suatu perkumpulan / organisasi keagamaan. Untuk mewujudkan hal
itu, beliau menggandeng ulama yang sangat Kharismatik, yaitu KH. Hasyim Asy’ari
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang (JATIM).
Kedua Ulama ini mencoba untuk mengorganisir dan
memberi wadah serta mempersatukan umat Islam (tradisionalis) di Indonesia .
Untuk mewujudkan hal tersebut ditempuh langkah-langkah :
1. Pada
tahun 1916 Kyai Wahab mendirikan Madrasah “Jam’iyatul Nahdlotul
Wathon “ di Surabaya. Madrasah ini berkembang dengan pesat dan membuka
cabang di Semarang, Malang, Sidoarjo, Gresik, Lawang, Pasuruan, dan lain-lain.
2. Pada
tahun 1919 berdiri TASWIRUL AFKAR”, sebuah madrasah dan forum
diskusi keagamaan yang tujuan utamanya memberi tempat untuk mengaji dan belajar
serta untuk membela kepentingan Islam.
3. Pada
tahun 1924 berdiri organisasi “Syubhanul Wathon (pemuda tanah
air), organisasi ini mempunyai kegiatan membahas masalah agama, dakwah,
peningkatan pengetahuan bagi anggotanya, dan lain-lain.
4. Pada
tahun 1926 akan disenggarakan Kongres Islam sedunia di Makkah
yang diikuti perwakilan dari organisasi-organisasi Islam di dunia.
5. Pada
tanggal 16 Rajab 1344 H / 31 Januari 1926 KH. A. Wahab Hasbullah
membentuk suatu komite yang bernama Komite Hijaz yang beranggotakan para
alim ulama dari berbagai daerah guna mengikuti Kongres tersebut.
Dalam rapat/sidang komite hijaz tersebut
memutuskan dua hal, yaitu :
1. Meresmikan
dan mengukuhkan Komite Hijaz dengan masa kerja sampai delegasi yang akan
dikirim menemui Raja Ibnu Saud dan mengirim delegasi ke Kongres Islam di
Makkah. Adapun yang dikirim ialah KH. Wahab Hasbullah dan Syeikh
Ahmad Ghunaim al Mishri.
2. Membentuk
sebuah Jam’iyyah (organisasi) yang bernama NAHDLATUL ULAMA’. Denggan
tujuan untuk membina terwujudnya masyarkat Islam berdasarkan aqidah atau faham
Ahlusunnah wal Jama’ah (ASWAJA).
Mayoritas anggota NU berada di Jawa, khususnya
JATIM, sepanjang pantura JATENG, Cirebon, dan Banten. Adapun di luar Jawa
meliputi : Banjar (KALSEL) ,Batak Mandailing (SUMUT), Bugis (SULSEL), Sasak dan
Sumbawa (NTB). Cabang tersebut berdiri pada kurun waktu 1930-1940.
Kiprah NU yang paling menonjol ialah di bidang pendidikan, jumlah
madrasah meningkat pesat pada waktu 1920-1930-an. Untuk mengkoordinasikan
kegiatan pendidikan tersebut dibentuk Lembaga Pendidikan Ma’arif pada
tahun 1938.
B. TOKOH-TOKOH PENDIRI NU
Adapun tokoh besar pengurus NU ialah :
1. KH.
Hasyim Asy’ari (1871-1947) Jombang
2. KH.
Abdul Wahab Hasbullah (1888-1971) Jombang
3. KH.Bisyri
Sansoeri (1886 – 1962 ) Jombang
4. KH.
Ridwan Abdullah (1884 -1962) Semarang
5. KH.
Asnawi (1861-1959) Kudus
6. KH.
Ma’sum (1870-1972) Lasem
7. KH.
Nawawi, Pasuruan
8. KH.
Nahrowi, Malang
9. KH. Alwi
Abdul Aziz, Surabaya
C. NAMA DAN LAMBANG NU
Nahdlatul Ulama adalah organisasi social
keagamaan (Jam’iyyah Diniyah Islamiyah) yang berhaluan (faham) Ahulusunnah wal
Jamaah. Secara harfiah terdiri dari kata Nahdlah (نهضة ): Bangkit/Kebangkitan dan ‘Ulama (علماء ) : Orang-orang yang ahli agama, Jadi Nahdaltul Ulama berarti
kebangkitan para alim-ulama. Nama NU diusulkan KH. Alwi Abdul Aziz
dari Surabaya.
Lambang NU berupa :
1. Gambar bola
Dunia atau Bumi yang mengingatkan manusia itu berasal dari tanah dan
kembali ke tanah.
2. Dilingkari
Tali Tersimpul yang melambangkan ukhuwah atau persatuan, dan
ikatanya melambangkan hubungan dengan Allah SWT.
3. Dikelilingi
sembilan Bintang, yang terdiri:
ü Lima
bintang di atas
katulistiwa, satu bintang besar melambangkan Nabi Muhammad SAW, sedangkan empat
bintang dibawahnya melambangkan empat shahabat (khulafaur rosidin).
ü Empat
bintang di
bawah garis katulistiwa, melambangkan empat madzhab.
ü Disamping
itu jumlah seluruh bintang sembalian juga melambangkan wali songo.
Jadi Nabi SAW, Shahabat, Imam Madzhab, dan wali songo yang akan memberikan sinar dan petunjuk jalan yang benar.
Jadi Nabi SAW, Shahabat, Imam Madzhab, dan wali songo yang akan memberikan sinar dan petunjuk jalan yang benar.
4. Tulisan
Nahdlatul Ulama dalam huruf Arab yang melintang dari sebelah kanan bola dunia.
5. Semua
jenis lambang tersebut dilatarbelakangi warna putih di atas warna hijau.
Warna putih melambangkan kesucian dan warna hijau melambangkan kesuburan.
Lambang ini diciptakan oleh KH. Ridwan
Abdullah dari Surabaya setelah beliau melakukan shalat Istikharah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar